Pada tahun 2019 data BPS (Badan Pusat Statistik) menyampaikan bahwa ada sebanyak 68.700.700 rumah tangga di Indonesia. Meningkatnya jumlah penduduk akan berdampak pada kenaikan jumlah limbah yang dihasilkan dalam setiap harinya. Limbah yang terus bertambah tanpa ada penanganan yang tepat akan berdampak buruk bagi lingkungan sekitar. Menurut data dari situs SIPSN Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan jumlah limbah yang dihasilkan pada tahun 2021 sebanyak 23.684.078 ton. Data tersebut diperoleh dari 207 Kota dan Kabupaten di Indonesia. Sebesar 38,29% atau sekitar 9.068.754 ton dari total jumlah sampah nasional tersebut merupakan sampah yang tidak terkelola, dengan jumlah tersebut tentunya dapat memberikan dampak buruk untuk lingkungan.
Berdasarkan sumbernya, limbah rumah tangga merupakan penyumbang terbesar dibandingkan sumber lainnya. Dari data SIPSN Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dapat disimpulkan bahwa komposisi sampah nasional pada tahun 2021 didominasi oleh sampah organik yang berasal dari sisa makanan (28.34%) .
Gambar 1. Diagram Komposisi Sampah
Dalam kehidupan sehari-hari masih banyak masyarakat yang menggunakan cara serta bahan berbahaya dalam mengatasi sampah rumah tangga. Contohnya pembakaran sampah, kemudian penggunaan Soda Api atau nama kimianya adalah Sodium Hydroxide (NaOH) untuk mengatasi saluran pembuangan yang tersumbat oleh sampah. Sodium Hydroxide (NaOH) memiliki sifat korosif dimana sifat senyawa ini dapat merusak pipa jika digunakan secara terus menerus.
Selanjutnya banyak masyarakat memilih untuk menggunakan jasa sedot WC untuk mengatasi septic tank yang sudah penuh dengan tinja. Tidak ada yang salah dengan ini hanya saja dalam proses pengerjaannya akan memakan ruang, membutuhkan waktu yang tidak sebentar, biaya yang tidak ekonomis, dan masih ada ancaman dari gas metana (CH4) yang dihasilkan dari proses penguraian tinja. Jika dalam proses penyedotan tidak dilakukan dengan hati-hati, gas ini akan menjadi berbahaya karena memiliki sifat reaktif jika terkena nyala api hingga dapat menyebabkan ledakan.
Oleh karena itu, kami mencoba menawarkan solusi untuk mengelola limbah rumah tangga (domestik) dengan menggunakan produk RUMOS yang mana didalamnya terkandung bakteri aerob dan anaerob sebagai agen pengurai yang tentunya ramah lingkungan dengan handling produk yang mudah, serta harganya yang terjangkau.